Laos menerima tongkat estafet Keketuaan ASEAN dari Indonesia pada penutupan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-43 ASEAN di Jakarta. Penyerahan tongkat estafet tersebut menandakan bahwa Laos atau Republik Demokratis Rakyat Laos akan menjadi Ketua ASEAN 2024.
Kalau Keketuan Indonesia di ASEAN mengusung tema “ASEAN Matters: Epicentrum of Growth”, Keketuaan Laos di ASEAN 2024 akan mengangkat tema “Enhancing Connectivity and Resilience”. Tema tersebut sejalan dengan janji Laos yang akan membangun dan mencapai ASEAN yang lebih terhubung dan tangguh.
Masa Keketuaan Laos di ASEAN akan fokus lebih jauh pada komunitas ASEAN, sekaligus mewujudkan peluang dalam menghadapi tantangan dan perubahan geopolitik dan geoekonomi. Kemudian, Laos akan mengembangkan arsitektur regional untuk stabilitas, perdamaian, dan pembangunan di kawasan.
Menjadi Ketua ASEAN 2024, ada banyak fakta menarik tentang Laos yang masih jarang diketahui oleh sebagian besar orang. Apa saja itu?
Menganut sistem republik sosialis
Laos resmi menjadi anggota ASEAN pada 23 Juli 1997. Saat ini, Laos menjadi salah satu negara di Asia Tenggara yang menganut sistem republik sosialis satu partai sebagai bentuk pemerintahan. Itu artinya, Presiden adalah kepala negara, sedangkan pemerintahan diatur oleh Perdana Menteri. Pada 2024 mendatang merupakan ketiga kalinya Laos menjadi Ketua ASEAN. Sebelumnya, Laos pernah memegang keketuan di ASEAN pada tahun 2004 dan 2016.
Negara yang tidak punya laut
Laos adalah satu-satunya negara di Asia Tenggara yang tidak memiliki laut. Dengan kata lain, Laos hanya terdiri dari daratan saja. Kondisi tersebutlah yang menjadikan Laos dijuluki sebagai “Landlocked Country”. Alasan Laos tidak memiliki laut karena posisinya yang diapit lima negara besar: Kamboja, Republik Rakyat Tiongkok (RRT), Myanmar (wilayah Burma), Thailand, dan Vietnam. Hal inilah yang menjadikan Laos tidak memiliki akses ke perairan sama sekali.
Pertumbuhan ekonomi yang pesat
Meski tidak memiliki perairan dan terkurung daratan, ternyata Laos tetap menjadi salah satu negara anggota ASEAN dengan pertumbuhan ekonomi yang pesat. Bahkan, mengutip dari laman CNBC Indonesia, Laos tercatat memiliki pertumbuhan PDC yang secara tahunan tertinggi di antara negara-negara di Asia Tenggara lainnya.
Komoditas ekspor
Fakta menarik tentang Laos berikutnya bisa dilihat dari komoditas ekspornya. Laos mengekspor hasil pertanian, pertambangan (termasuk tembaga), emas, pakaian jadi, listrik, serta kayu dan produk kayu. Importir utama komoditas Laos tersebut adalah Thailand, Tiongkok dan Vietnam.
Dijuluki sebagai “Negara Sejuta Gajah”
Laos dijuluki sebagai Negara Sejuta Gajah atau The Land of a Million Elephant. Julukan tersebut didapatkan dari nama negara Laos yang berasal dari kata Lan Xang (gajah). Menariknya, masyarakat Laos juga menganggap gajah adalah hewan pembawa kemakmuran.
Foto: Shutterstock/Lucy.Brown