Dalam sambutan penutupan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-43 ASEAN 2023, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan bahwa ASEAN memiliki peran penting dalam menjaga dan mendukung stabilitas global. Ke depannya, stabilitas kawasan berfungsi sebagai pondasi penting dalam mewujudkan ASEAN sebagai pusat kemajuan ekonomi dunia.
Penting diketahui, ASEAN terdiri dari 11 negara anggota dengan tingkat ekonomi yang berbeda-beda. Mulai dari adanya negara maju seperti Singapura dan Brunei Darussalam, serta adanya emerging market yang terdiri dari Indonesia, Malaysia, Filipina, Vietnam, dan Thailand. Di sisi lain, anggota ASEAN juga diisi dengan negara-negara berkembang yang memiliki tingkat pendapatan relatif rendah. Seperti di antaranya adalah Myanmar, Laos, Kamboja, dan Timor-Leste.
Karena memiliki tingkat ekonomi yang berbeda-benda, tentu menjalin kerja sama dengan mitra-menjadi salah satu cara untuk mengakselerasi kemajuan ekonomi. Sehingga, ke depannya tidak sekadar menjaga stabilitas ekonomi saja. Melainkan, mendorong pertumbuhan ekonomi secara global.
Perekonomian ASEAN Terus Tumbuh
ASEAN memiliki peran yang cukup krusial dalam hubungan kerja sama internasional. Hal ini dibuktikan dari besarnya kontribusi perekonomian kawasan terhadap perekonomian global yang mencapai 1,73 triliun Dollar AS (2021). Kontribusi tersebut berasal dari nilai perdagangan ekspor dalam lingkup intra-ASEAN yang telah menguasai sekitar 20% nilai perniagaan global.
Menurut laporan dari “ASEAN Statistical Yearbook 2022”, nilai perdagangan di dalam kawasan ASEAN sendiri merupakan yang terbesar di antara mitra dagang dengan kawasan lainnya dalam kurun 2019-2021. Bahkan, rata-rata nilai dagang di kawasan intra-ASEAN per tahun mencapai 638 miliar Dollar AS, atau sekitar 21% dari total perdagangan antar kawasan di dunia.
Peran ASEAN di perekonomian global juga bisa dilihat dari jumlah investasi yang masuk. Mengutip dari databoks.katadata.co.id, sepanjang 2021, negara-negara ASEAN menerima foreign direct investment (FDI) dengan total 174 Dollar AS. Mengalami peningkatan 42% dari tahun sebelumnya, membuktikan jika kawasan ASEAN memiliki ketahanan yang kuat meski sudah dihantam pandemi.
Tidak hanya itu, diperkirakan surplus perdagangan ASEAN mencapai sekitar 85 miliar Dollar AS pada 2021. Beberapa negara yang berkontribusi menghasilkan neraca surplus bagi perekonomian ASEAN antara lain: AS, Uni Eropa, India, Kanada, Inggris, Australia, dan Selandia Baru.
Nilai total pencapaian per tahun tersebut seakan menjadi bukti bahwa ASEAN benar-benar memiliki peran penting dalam menjaga perdamaian dan stabilitas global. Terlihat, ASEAN memiliki jalinan relasi perekonomian kuat dengan negara-negara barat, maupun Tiongkok dan Rusia.
Tak mengherankan jika di masa depan kawasan ASEAN akan menjadi pusat perekonomian dunia, sesuai dengan tema Keketuaan Indonesia di ASEAN 2023, yakni Epicentrum of Growth.
Foto: Shutterstock/BUTENKOV ALEKSEI