Indonesia mendapat mandat memegang Keketuan ASEAN 2023. Setelah sukses dengan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-42 ASEAN di Labuan Bajo, Indonesia pun turut berhasil menjadi tuan rumah KTT ke-43 ASEAN yang berlangsung pada 5-7 September 2023 di Jakarta.
Selama menjabat sebagai Ketua ASEAN 2023, banyak pencapaian yang berhasil diraih oleh Indonesia. Salah satunya adalah berperan aktif terlibat dalam isu-isu penting di kawasan ASEAN. Tidak hanya menciptakan kesepakatan-kesepakatan, Indonesia turut berkontribusi dalam sejumlah upaya perdamaian di kawasan Asia Tenggara.
Berikut 14 isu penting keterlibatan Indonesia di ASEAN:
Isu Laut Cina Selatan
Indonesia memiliki peran penting dalam penyelesaian sengketa atau isu Laut Cina Selatan. Kali ini, Indonesia berperan aktif menggulirkan prakarsa dan inovasi berupa berbagai interim measures, yakni Joint Statement on the Application of CUES dan Hotline of Communications.
Isu CoC
Keterlibatan Indonesia juga bisa dilihat dari isu Code of Conduct (CoC). Dalam hal ini, Indonesia berperan aktif dalam proses negosiasi Kerangka CoC, yakni dengan menghasilkan draft awal CoC di Bali pada Februari 2017, untuk dikembangkan dalam pertemuan joint working group selanjutnya.
Isu Sentralitas ASEAN
Tidak kalah penting, Indonesia juga berperan penting dalam memastikan sentralisasi ASEAN. Salah satunya dengan memprakarsai dikeluarkannya Joint Statement of the Foreign Ministers of ASEAN Member States on the Maintenance of Peace, Security, and Stability in the Region pada Juli 2016.
Isu Kerja Sama Keamanan Maritim
Sementara itu di bidang maritim, Indonesia terus mendorong penguatan kerja sama keamanan maritim. Terutama dalam penanggulangan isu ilegal, unreported, serta unregulated fishing (IUUF). Upaya yang dilakukan dengan menggagas Implementasi EAS Statement on Enhancing Regional Maritime Cooperation (2015).
Isu Terorisme
Terorisme menjadi isu bersama negara-negara di kawasan Asia Tenggara. Untuk mengatasi hal ini, Indonesia terus mendorong upaya dan kerja sama penanggulangan terorisme, radikalisme, dan violent extremism melalui implementasi ASEAN Convention on Counter Terrorism dan instrumen internasional lainnya secara efektif.
Isu Narkoba
Indonesia menjadi inisiator pembentukan ASEAN Seaport Interdiction Task Force (ASITF), yakni dengan menjadikan seaport sebagai daerah perbatasan pengawasan Narkotika dan Prekursor Narkotika selain di airport.
Isu Kemanusiaan
Keterlibatan lainnya adalah peran aktif Indonesia dalam merespons perkembangan isu Rakhine State, yang mana mendorong dibukanya akses dan memberikan bantuan kemanusiaan. Indonesia juga terus mendorong Myanmar untuk meng-update perkembangan situasi di Rakhine secara berkala.
Isu Perdagangan Bebas
Dalam isu perdagangan bebas, Indonesia menjadi driving force yang sangat diperhitungkan dalam rangkaian perundingan Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP). Bahkan, telah disepakati Chapter on Small Medium Enterprises (SMEs) dan Chapter on Economic and Technical Cooperation (ECOTECH) di bawah kepemimpinan Indonesia.
Isu Start Up
Indonesia terlibat aktif dalam isu start up. Dalam hal ini, Indonesia berupaya mengembangkan start-up business melalui penguatan pilot project berupa inkubator pelatihan di bidang peningkatan produksi, akses pasar, finansial, dan pengembangan peraturan serta sumber daya manusia.
Isu Konektivitas ASEAN
Bersama dengan Filipina, Indonesia berhasil mencapai kesepakatan di bidang konektivitas yang telah dinegosiasikan secara insentif dalam lima tahun terakhir. Pencapaian ini terlihat dari pengimplementasian jalur pelayan Roll On-Roll Off (RO-RO) kargo dengan rute Davao-General Santos-Bitung, yang termasuk dalam salah satu proyek konektivitas.
Isu Pekerja Migran
Maraknya kasus pekerja migran menjadi topik yang cukup krusial. Kabar baiknya, Indonesia berhasil meyakinkan kesepakatan Vientiane Declaration on Transition from Informal Employment to Formal Employment toward Decent Work Promotions, sebagai upaya penghapusan diskriminasi di lingkungan kerja, sekaligus memberikan jaminan perlindungan. Terutama bagi bekerja informal.
Isu Penanggulangan Bencana
Indonesia terlibat dalam isu penanggulangan bencana. Hal ini dibuktikan dengan inisiatif Indonesia tentang Declaration on One ASEAN, One Response yang telah disepakati dan ditandatangani oleh seluruh Kepala Negara ASEAN pada September 2016.
Isu Disabilitas
Selanjutnya adalah isu disabilitas. Dalam hal ini, ASEAN telah menyepakati inisiatif Indonesia dalam Joint Statement on Social Welfare and Development “Strengthening Social Welfare Development in Pursuing ASEAN Community Vision 2025”. Tujuannya untuk mendorong peningkatan aksesibilitas dan perlindungan kelompok rentan (kaum disabilitas).
Pusat Studi ASEAN
Keterlibatan Indonesia juga bisa dilihat dari pembentukan Pusat Studi ASEAN di perguruan tinggi di Indonesia yang terus dimaksimalkan oleh Kementerian Luar Negeri. Hingga bulan Desember 2019, diperkirakan sudah ada 69 pusat studi ASEAN yang tersebar di berbagai perguruan tinggi di Indonesia.
Foto: Dok asean2023.id