ASEAN Bersatu, Asia Tenggara Maju

Kementerian Kominfo 14 April 2023
ASEAN Bersatu, Asia Tenggara Maju

Sejak berdiri pada tahun 1967, kolaborasi antara negara-negara ASEAN terbukti sangat penting bagi kemajuan dan perkembangan kawasan Asia Tenggara. ASEAN didirikan tepatnya pada 8 Agustus 1967 oleh lima negara yaitu Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, dan Thailand. 

Pembentukan ASEAN bertujuan untuk meningkatkan kerja sama ekonomi, politik, keamanan, sosial, dan budaya di antara negara-negara anggotanya. Kondisi politik dan ekonomi di Asia Tenggara pada masa itu yang ditandai oleh ketidakstabilan dan konflik di antara negara-negara di kawasan, melatarbelakangi terbentuknya asosiasi bernama Association of Southeast Asian Nation atau disingkat ASEAN. Melalui kerja sama dan dialog, ASEAN bertujuan menciptakan suasana perdamaian, keamanan, dan stabilitas di kawasan Asia Tenggara.

Kolaborasi pertama yang dihasilkan oleh ASEAN adalah penandatanganan Deklarasi Bangkok pada tanggal 8 Agustus 1967, yang secara resmi mendirikan organisasi Perhimpunan Bangsa-bangsa Asia Tenggara (Perbara). Deklarasi ini ditandatangani oleh lima negara pendiri awal ASEAN dan menandai dimulainya kerjasama politik, keamanan, dan ekonomi di antara negara-negara tersebut.

Setelah penandatanganan Deklarasi Bangkok pada tahun 1967, ASEAN meluncurkan serangkaian program dan inisiatif untuk memperkuat kerja sama regional di antara negara-negara anggota. Pada awalnya, fokus ASEAN adalah pada kerja sama politik dan keamanan, dengan penekanan pada upaya untuk mencegah konflik dan menjaga perdamaian di kawasan tersebut.

Salah satu program awal ASEAN adalah pendirian Zona Bebas Senjata Nuklir di Asia Tenggara (SEANWFZ) pada tahun 1971. Inisiatif ini bertujuan untuk mengurangi ancaman nuklir di kawasan tersebut dan mempromosikan kerja sama dalam bidang keamanan. Negara-negara ASEAN juga menjalin kerja sama dalam bidang ekonomi, dengan meluncurkan ASEAN Free Trade Area (AFTA) pada tahun 1992 untuk meningkatkan perdagangan antar-negara anggota.

Selain itu, ASEAN juga telah melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan kerjasama di bidang pendidikan, lingkungan hidup, kebudayaan, dan lain-lain. Misalnya, ASEAN telah mendirikan Program Pendidikan Dasar ASEAN untuk meningkatkan akses pendidikan di seluruh kawasan, serta meluncurkan inisiatif untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dan meningkatkan konservasi alam di kawasan tersebut.

Secara keseluruhan, program-program yang dilakukan oleh ASEAN sejak penandatanganan Deklarasi Bangkok bertujuan untuk memperkuat kerja sama antar-negara anggota dan mempromosikan perdamaian, stabilitas, dan kemakmuran di Asia Tenggara.

Sejak didirikan, ASEAN telah berkembang dan saat ini terdiri dari 10 negara anggota dengan tambahan Brunei Darussalam, Vietnam, Laos, Myanmar, dan Kamboja. Sebagai organisasi, ASEAN telah optimal dalam meningkatkan kerja sama di berbagai bidang dan terus berupaya untuk memperkuat peran dan pengaruhnya di kawasan Asia Tenggara. Berikut adalah beberapa program dari ASEAN yang paling berpengaruh:

  1. ASEAN Free Trade Area (AFTA): AFTA adalah sebuah zona perdagangan bebas yang dibentuk pada tahun 1992, yang bertujuan untuk meningkatkan perdagangan di antara negara-negara anggota ASEAN dan mengurangi hambatan perdagangan. Program ini membawa dampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi dan perdagangan antara negara-negara anggota ASEAN.
  2. ASEAN Economic Community (AEC): AEC didirikan pada tahun 2015 dengan tujuan untuk menciptakan pasar tunggal dan basis produksi tunggal di seluruh ASEAN. Program ini bertujuan untuk meningkatkan integrasi ekonomi dan kestabilan ekonomi di antara negara-negara anggota ASEAN. AEC juga bertujuan untuk menciptakan persaingan yang sehat antara negara anggota dan membuka peluang bisnis yang lebih besar.
  3. ASEAN Regional Forum (ARF): ARF adalah forum multilateral yang dibentuk pada tahun 1994, yang bertujuan untuk mempromosikan kerja sama dan stabilitas di kawasan Asia-Pasifik. ARF melibatkan 27 negara anggota, termasuk semua negara anggota ASEAN, serta Tiongkok, Jepang, Korea Selatan, dan Amerika Serikat. Program ini bertujuan untuk memperkuat kerja sama di antara negara-negara anggota dalam hal keamanan regional.
  4. ASEAN Center for Biodiversity (ACB): ACB didirikan pada tahun 2005 sebagai sebuah lembaga yang bertujuan untuk melestarikan keanekaragaman hayati di kawasan ASEAN. ACB berfokus pada program-program yang melindungi flora dan fauna, serta ekosistem kawasan ASEAN.
  5. ASEAN Education Ministers Meeting (ASED): ASED adalah forum para menteri pendidikan negara-negara anggota ASEAN untuk membahas isu-isu pendidikan di kawasan ASEAN. Program ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan kesetaraan di antara negara-negara anggota.

Melalui program-program tersebut, negara-negara ASEAN terus berupaya untuk memperkuat kolaborasi antar negara dan meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya. Sebagai kawasan yang heterogen, kolaborasi antar negara menjadi krusial untuk mencapai tujuan-tujuan yang saling menguntungkan. Selain itu, dengan adanya kerjasama ini, negara-negara ASEAN dapat memperkuat posisinya di tingkat global dan memperjuangkan kepentingan bersama di forum internasional.

Dalam upaya meningkatkan kolaborasi antar negara, ASEAN juga telah menjalin kerja sama dengan negara-negara di luar kawasan. Melalui dialog ASEAN Plus Three (Tiongkok, Jepang, dan Korea Selatan), ASEAN bertujuan untuk meningkatkan kerja sama di bidang ekonomi, politik, dan keamanan dengan negara-negara tersebut. Selain itu, ASEAN juga menjalin dialog dengan negara-negara lain seperti Amerika Serikat, Uni Eropa, dan India.

Meskipun telah banyak program dan inisiatif yang diluncurkan, nyatanya masih banyak tantangan yang harus dihadapi dalam memperkuat kolaborasi antar negara ASEAN. Masalah keamanan seperti konflik di Laut Natuna Utara dan terorisme menjadi tantangan yang harus diatasi bersama.

Oleh karena itu, upaya untuk meningkatkan kolaborasi antar negara di ASEAN perlu terus diupayakan dan diperkuat. Negara-negara ASEAN perlu bekerja sama secara intensif dalam berbagai bidang guna mencapai tujuan bersama. Selain itu, kolaborasi ini juga perlu didukung oleh penerapan sistem yang efektif dan transparan, serta dukungan masyarakat yang kuat.

Dalam era globalisasi yang semakin berkembang, kolaborasi antar negara semakin penting untuk mencapai tujuan yang lebih besar dan bermanfaat bagi seluruh masyarakat. Dalam konteks ASEAN, kolaborasi antar negara menjadi kunci untuk mencapai keamanan, stabilitas, dan kesejahteraan masyarakat di kawasan ini. Oleh karena itu, ASEAN perlu terus memperkuat kolaborasi antar negara dan mengejar tujuan bersama untuk mencapai kemajuan dan keberhasilan di masa depan. Dengan kata lain, ASEAN Bersatu, Asia Tenggara Maju. (DA)

 

Rujukan:

 

ASEAN Smart Cities Network. ASEAN. Diakses dari asean.org

ASEAN Single Window. ASEAN. Diakses dari asean.org

ASEAN Economic Community Blueprint 2025. ASEAN. Diakses dari asean.org

ASEAN Cybersecurity Cooperation Strategy. ASEAN. Diakses dari asean.org

ASEAN Economic Community Blueprint 2025. ASEAN Secretariat (2021). Diakses dari https://asean.org/asean-economic-community-blueprint-2025/ 

ASEAN and the Institutionalization of Regionalism in Southeast Asia. David Martin Jones, M. L. R. Smith (Routledge, 2005)

The ASEAN Regional Forum. Sheldon W. Simon, Michael R. Chambers (Routledge, 2017)

 

#ASEANMatters

#ASEANIndonesia2023

#ASEANEpicentrumofGrowth

 

ASEAN Chair’s Statement on the Recent Air Strikes in Pa Zi Gyi Village, Kanbalu Township, Sagaing Region of Myanmar

ASEAN Penting bagi Jepang