Penguatan terhadap Kapasitas dan Efektivitas ASEAN: Tumbuh Bersama dengan Kolaborasi

Kementerian Kominfo 13 April 2023
Penguatan terhadap Kapasitas dan Efektivitas ASEAN: Tumbuh Bersama dengan Kolaborasi

ASEAN (Association of Southeast Asian Nations) merupakan sebuah organisasi regional yang terdiri dari 10 negara anggota di Asia Tenggara. Organisasi ini didirikan pada 8 Agustus 1967 dan memiliki tujuan untuk meningkatkan kerja sama di berbagai bidang antarnegara anggota, seperti politik, ekonomi, sosial, dan budaya. Tidak hanya itu, dalam upaya untuk meningkatkan kapasitas dan efektivitas negara-negara ASEAN, beberapa agenda pun telah diimplementasikan dan disusun sebagai bagian dari ASEAN Matters: Epicentrum of Growth.

Dalam rangka integrasi ekonomi, ASEAN Economic Community (AEC) Blueprint 2025 telah disusun. Dokumen ini merupakan rencana strategis jangka panjang yang digagas oleh negara-negara anggota ASEAN untuk menciptakan kawasan ekonomi terpadu di Asia Tenggara. Dalam dokumen ini terdapat beberapa upaya untuk meningkatkan kapasitas dan efektivitas negara-negara ASEAN dalam bidang ekonomi, antara lain memperkuat kerja sama perdagangan dan investasi, meningkatkan kemampuan SDM, dan mendorong inovasi teknologi. AEC Blueprint 2025 secara resmi diadopsi pada November 2015, menggantikan rencana sebelumnya yaitu AEC Blueprint 2015. AEC Blueprint 2025 pun melibatkan seluruh negara anggota ASEAN, yaitu Brunei Darussalam, Kamboja, Indonesia, Laos, Malaysia, Myanmar, Filipina, Singapura, Thailand, dan Vietnam.

AEC Blueprint 2025 bertujuan untuk menciptakan kawasan ekonomi terpadu di Asia Tenggara yang berfokus pada empat pilar utama, yaitu:

  • Single Market and Production Base. Pilar ini bertujuan untuk menciptakan pasar tunggal di ASEAN, yang memungkinkan aliran barang, jasa, investasi, tenaga kerja, dan modal yang bebas dan terbuka di antara negara-negara anggota ASEAN.
  • Competitive Economic Region. Pilar ini bertujuan untuk memperkuat daya saing ekonomi di ASEAN, dengan meningkatkan produktivitas, inovasi, dan kapasitas produksi di berbagai sektor ekonomi.
  • Equitable Economic Development. Pilar ini bertujuan untuk memperkuat kesetaraan ekonomi di antara negara-negara anggota ASEAN, dengan memperkuat pembangunan di wilayah yang tertinggal dan rentan.
  • Integration into the Global Economy. Pilar ini bertujuan untuk meningkatkan posisi ASEAN di pasar global, dengan memperkuat kerja sama ekonomi dengan negara-negara mitra ASEAN di luar kawasan.

Dampak dari implementasi AEC Blueprint 2025 ini diyakini akan membawa manfaat ekonomi yang signifikan bagi negara-negara ASEAN yaitu peningkatan daya saing di tingkat regional dan investasi serta perdagangan antarnegara ASEAN. Pembentukan AEC juga akan membantu mempercepat proses integrasi ekonomi, dengan menghapuskan hambatan perdagangan dan memperkuat hubungan antara negara-negara ASEAN.

Namun, implementasi AEC Blueprint 2025 juga menghadapi beberapa tantangan, diantaranya perbedaan dalam perkembangan ekonomi antara negara-negara ASEAN, masalah regulasi, infrastruktur yang kurang berkembang, dan ketergantungan pada sektor ekonomi tertentu. Oleh karena itu, diperlukan upaya kolaboratif dari negara-negara ASEAN untuk mengatasi masalah ini dan memastikan implementasi AEC Blueprint 2025 berjalan lancar dan sukses.

Program ASEAN dalam rangka maju dan tumbuh bersama adalah ASEAN Smart Cities Network (ASCN). Program ini bertujuan untuk mengembangkan 26 kota pintar di seluruh ASEAN. ASCN adalah inisiatif ASEAN untuk meningkatkan kualitas hidup penduduk kota melalui teknologi digital dan inovasi. Inisiatif ini diluncurkan pada April 2018 dan diikuti oleh 26 kota dari 10 negara anggota ASEAN. ASCN bertujuan untuk memperkuat kerja sama di antara kota-kota di ASEAN dan memfasilitasi pertukaran pengalaman, pengetahuan, dan sumber daya dalam pengembangan kota cerdas.

Penggagas dari ASCN adalah Kementerian Perdagangan dan Industri Singapura. Inisiatif ini diluncurkan pada Sidang Tingkat Menteri ASEAN di Singapura pada April 2018. ASCN berfungsi sebagai wadah bagi kota-kota di ASEAN untuk berkolaborasi dan berbagi pengalaman dalam membangun kota cerdas alias Smart City. Seluruh negara ASEAN pun terlibat dalam inisiatif ini. Pada programnya, setiap negara anggota ASEAN dapat menunjuk hingga tiga kota sebagai anggota ASCN. Saat ini, terdapat 26 kota di lingkup ASEAN yang menjadi anggota ASCN. Tiga kota besar di Indonesia yang termasuk di dalamnya adalah Jakarta, Surabaya, dan Bandung.

Implementasi program ASCN diharapkan dapat memberikan dampak positif terhadap kualitas hidup penduduk di kota-kota di ASEAN. Dengan memanfaatkan teknologi digital dan inovasi, ASCN bertujuan untuk meningkatkan efisiensi, ketahanan, dan keamanan kota serta memperkuat koneksi antar kota di ASEAN. ASCN diharapkan juga dapat menciptakan kota-kota cerdas yang ramah lingkungan, inklusif, dan berkelanjutan.

Dalam implementasinya, ASCN mengadopsi empat pilar utama, yaitu: (1) Keberlanjutan Lingkungan, (2) Kehidupan Masyarakat yang Baik, (3) Tata Kelola yang Efektif, dan (4) Ekonomi yang Berdaya Saing. Setiap anggota ASCN diberikan akses ke berbagai sumber daya, termasuk pelatihan, dukungan teknis, dan program pertukaran, untuk membantu mereka dalam mengembangkan kota cerdas.

Berbagai program lainnya yang sudah diimplementasikan maupun sedang dalam tahap penyusunan bersama di antaranya adalah:

  • ASEAN Disaster Risk Financing and Insurance Program: Program ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas negara-negara ASEAN dalam menghadapi bencana alam dengan pembangunan sistem manajemen risiko bencana, termasuk pembangunan infrastruktur dan pelatihan SDM.
  • ASEAN Regional Mine Action Center: Hal ini dibuat dengan tujuan membantu negara-negara ASEAN dalam memerangi ancaman ranjau darat dan bahan peledak sisa perang.
  • ASEAN Centre for Energy: Hal ini dibuat untuk meningkatkan kapasitas negara-negara ASEAN dalam pengembangan energi bersih dan efisiensi energi. ASEAN Centre for Energy menyediakan bantuan teknis dan pelatihan untuk negara-negara ASEAN dalam mengembangkan kebijakan energi, meningkatkan efisiensi energi, dan mempromosikan energi bersih.
  • ASEAN Cybersecurity Cooperation Strategy: Cybersecurity Cooperation Strategy adalah sebuah rencana strategis yang bertujuan untuk memperkuat kerjasama di antara negara-negara anggota ASEAN dalam menghadapi tantangan keamanan siber. Rencananya, ASEAN akan bekerja sama dalam berbagai bidang, termasuk peningkatan kapasitas, pertukaran informasi, dan pengembangan kebijakan bersama. Rencana ini bertujuan untuk meningkatkan efektivitas negara-negara ASEAN dalam menghadapi ancaman keamanan siber yang semakin kompleks dan berkembang.

Sejatinya, penguatan kapasitas dan efektivitas negara-negara ASEAN adalah suatu keharusan dalam menghadapi berbagai tantangan yang kompleks dan dinamis dalam dunia global. Dalam hal ini, ASEAN memiliki peran penting dalam mempromosikan kerja sama regional dan internasional, serta dalam meningkatkan keamanan, perdagangan, dan investasi di kawasan. 

Keketuaan Indonesia dalam KTT ASEAN 2023 adalah contoh upaya bersama untuk memperkuat tata kelola pemerintahan, meningkatkan kualitas sumber daya manusia, dan mengembangkan kerja sama yang lebih erat. Harapannya, negara-negara ASEAN dapat mencapai pembangunan yang lebih berkelanjutan dan inklusif untuk kepentingan seluruh rakyat di kawasan ini, sesuai dengan tema tahun ini “ASEAN Matters: Epicentrum of Growth.” (DA)

 

Rujukan:

 

ASEAN Economic Community Blueprint 2025. ASEAN. Diakses dari asean.org

ASEAN Smart Cities Network. ASEAN. Diakses dari asean.org

ASEAN Disaster Risk Financing and Insurance Program. ASEAN. Diakses dari asean.org

ASEAN Regional Mine Action Center. ASEAN. Diakses dari asean.org

ASEAN Centre for Energy. ASEAN. Diakses dari asean.org




 

#ASEANMatters

#ASEANIndonesia2023

#ASEANEpicentrumofGrowth

 

ASEAN Chair’s Statement on the Recent Air Strikes in Pa Zi Gyi Village, Kanbalu Township, Sagaing Region of Myanmar

Terobosan Baru Penjualan Cendera Mata KTT ASEAN