Indonesia Angkat Isu Ketahanan Pangan di AFMGM Kedua

Kominfo 22 Agustus 2023
Indonesia Angkat Isu Ketahanan Pangan di AFMGM Kedua

Jakarta, Kominfo Newsroom – Indonesia, sebagai pemegang Keketuaan ASEAN 2023, mengangkat isu ketahanan pangan pada gelaran Pertemuan Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral (AFMGM) kedua.

Kepala Pusat Kebijakan Regional dan Bilateral Kementerian Keuangan (Kemenkeu), Yogi Rahmayanti mengatakan inisiatif tersebut bertujuan untuk membahas isu ketahanan pangan dari sisi keuangan.

“Tahun ini, Indonesia juga mengusung dukungan dari jalur keuangan untuk isu mengenai ketahanan pangan, yang nantinya akan masuk dalam KTT ASEAN,” kata Yogi saat media briefing, di Jakarta, Senin (28/8/2023).

Yogi menjelaskan langkah awal pembahasan isu ketahanan pangan telah dimulai pada Joint Forum on Food Security yang digelar di Yogyakarta, Kamis (13/7). Forum tersebut merupakan bagian dari rangkaian kegiatan AFMGM di tingkat working group.

Melalui forum tersebut dan kegiatan AFMGM lainnya, Indonesia menargetkan dapat mengusung suatu panduan mengenai ketahanan pangan yang bisa menjadi acuan bagi negara-negara ASEAN. Dengan begitu, mereka dapat mengantisipasi dan mengatasi kondisi ketahanan pangan di negara masing-masing.

Setelah menggelar forum yang mendiskusikan isu ketahanan pangan, Yogi mengatakan langkah selanjutnya yang akan diambil adalah mencari dukungan pendanaan.

“Dukungan funding ini yang akan kami lihat selanjutnya. Isu pendanaan ketahanan pangan menjadi isu yang sifatnya akan diwadahi oleh cross-sectoral committee, jadi nanti kami sepakati,” ujar Yogi.

AFMGM kedua yang akan mulai digelar besok (22/8) hingga Jumat (25/8) merupakan inisiatif Indonesia untuk kembali menggelar pertemuan menteri keuangan dan gubernur bank sentral.

Hal itu bertujuan untuk memantau progres target-target yang telah dicanangkan pada AFMGM pertama, sekaligus memberikan wadah untuk mendiskusikan isu-isu global dan tantangan perekonomian bersama.

Terdapat tiga hasil ekonomi prioritas atau Priority Economic Deliverables (PED) yang menjadi perhatian utama pada AFMGM kedua, yakni pemulihan dan pembangunan kembali (recovery-rebuilding), ekonomi digital, dan keberlanjutan.
Pertemuan Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral (AFMGM) 2023 memang diinisiasi oleh Indonesia, sebagai pemegang Keketuaan ASEAN 2023.

“Kami melihat ada urgensi pertemuan lagi untuk memastikan apakah target yang sudah kita canangkan bisa tercapai, khususnya untuk kali ini, di AFMGM kedua di Keketuaan Indonesia,” kata Yogi Rahmayanti.

Salah satu dasar pertimbangan dari pertemuan, katanya, karena dunia belakangan ini menghadapi berbagai tantangan yang tidak bisa diprediksi, seperti perang Rusia-Ukraina, kebijakan tingkat suku bunga di Amerika Serikat, hingga indikasi perlambatan ekonomi di China.

Pada PED pertama, diskusi fokus kepada upaya mendorong pemulihan dan memastikan stabilitas dan ketahanan ekonomi dan keuangan. Diskusi mengenai pemulihan dan pembangunan kembali mencakup kolaborasi sektor keuangan dan kesehatan, keuangan infrastruktur, serta kooperasi perpajakan regional.

Pembahasan mengenai ekonomi digital juga termasuk layanan keuangan digital dan literasi, forum business matching, serta kebijakan dalam level ASEAN yang menyasar pertumbuhan sektor UMKM. (Imamatul Silfia/TR)


                                                                                   * * *                                                                               

Untuk Informasi lebih lanjut, silakan menghubungi kontak di bawah ini.
Dirjen Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Kominfo – Usman Kansong  (0816785320).

Dapatkan informasi lainnya di https://infopublik.id

 

Keterangan foto: Kepala Pusat Kebijakan Regional dan Bilateral Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Yogi Rahmayanti (kiri) dan Direktur Departemen Internasional Bank Indonesia (BI) Iss Savitri Hafid (kanan) saat media briefing di Jakarta, Senin (21/8/2023). ANTARA/Imamatul Silfia/aa.

Pertemuan Konsultasi ke-12 AEM-Rusia, Mendag Zulkifli Hasan: Perkuat Implementasi Kerja Sama Perdagangan dan Investasi ASEAN

AMMTC ke-17 Bahas 10 Isu Prioritas Kejahatan Transnasional