Jakarta, 3 Februari 2023 – Menlu Retno Marsudi pimpin pertemuan ASEAN Coordinating Council (ACC) ke-32 di Sekretariat ASEAN, Jakarta. Pertemuan dihadiri oleh Menlu seluruh negara anggota ASEAN, kecuali Myanmar.
Partisipasi Timor Leste menjadikan ACC 32 bersejarah bagi ASEAN. Pertemuan mengadopsi panduan bagi Timor Leste untuk menghadiri pertemuan-pertemuan ASEAN dan menugaskan Pokja Timor Leste untuk menyusun Peta Jalan keanggotaan penuh Timor Leste. Kehadiran Menlu Timor Leste Adaliza Magno merupakan yang pertama kalinya setelah para pemimpin ASEAN mengeluarkan Deklarasi yang secara prinsip menerima Timor Leste sebagai anggota ke-11 ASEAN dengan status observer.
Lebih lanjut, ACC 32 juga mendukung kelanjutan pengembangan ASEAN Blue Economy Framework, dimulainya upaya penguatan proses pengambilan keputusan di ASEAN, serta menyetujui perluasan dana COVID-19 ASEAN hingga mencakup darurat kesehatan publik lainnya.
Diterima Presiden Joko Widodo
Pada hari yang sama, Presiden Joko Widodo menerima para Menteri Luar Negeri ASEAN di Istana Merdeka dan menekankan pentingnya kesatuan dan sentralitas ASEAN, serta penghormatan terhadap Piagam ASEAN. Ditegaskan juga bahwa ASEAN harus pertahankan stabilitas politik dan keamanan kawasan, serta modalitas utama ASEAN sebagai pusat pertumbuhan ekonomi. Presiden mengajak kehadiran para Kepala Negara ASEAN pada KTT ke-42 yang akan diselenggarakan bulan Mei 2023.
Utusan Khusus untuk Myanmar
Indonesia sampaikan tiga pendekatan penyelesaian situasi Myanmar. Pertama, melibatkan seluruh pihak dalam memfasilitasi dialog nasional yang inklusif. Kedua, menciptakan situasi kondusif tanpa kekerasan dan melanjutkan bantuan kemanusiaan. Ketiga, sinergikan upaya ASEAN dengan negara-negara di kawasan, negara terkait lainnya, dan Utusan Khusus PBB.
Dalam mengimplementasi tiga pendekatan tersebut, Indonesia akan bentuk Kantor Utusan Khusus yang dipimpin langsung oleh Menlu Retno Marsudi. Telah ditunjuk juga diplomat senior Indonesia, Duta Besar Ngurah Swajaya sebagai pelaksana harian.
Guna membantu ASEAN mengukur kemajuan pelaksanaan Five Point Consensus (5PC), Indonesia berinisiatif menyusun Peta Jalan pelaksanaan 5PC, menindaklanjuti hasil keputusan pemimpin ASEAN saat KTT 40 dan 41 tahun 2022 di Kamboja. Indonesia akan melaporkan perkembangan pelaksanaannya pada KTT ASEAN ke-42 bulan Mei 2023. Diharapkan bahwa pada KTT ASEAN ke-43, pemimpin ASEAN dapat menyepakati langkah lanjutan untuk penyelesaian situasi Myanmar.
Prioritas Keketuaan Indonesia
Menlu Retno Marsudi menyampaikan sejumlah prioritas Keketuaan Indonesia yang terdiri dari tiga pilar dan merefleksikan tema ASEAN Matters: Epicentrum of Growth.
Pilar pertama, yaitu ASEAN Matters, menekankan relevansi dan sentralitas ASEAN dalam menjaga stabilitas dan kesejahteraan kawasan Indo-Pasifik.
Pilar kedua, yaitu Epicentrum of Growth, memastikan pertumbuhan ekonomi ASEAN yang inklusif, cepat dan berkelanjutan, melalui empat fokus: penguatan arsitektur kesehatan, ketahanan pangan, ketahanan energi, dan stabilitas keuangan.
Pilar ketiga, yaitu pelaksanaan ASEAN Outlook on Indo-Pacific (AOIP), mendorong proyek kerja sama nyata dengan mitra ASEAN. Indonesia akan selenggarakan sejumlah kegiatan dibawah tema the ASEAN-Indo-Pacific Forum, diantaranya the Youth Dialogue on Digital Development for SDGs, the Creative Economy Forum, the Infrastructure Forum, dan the ASEAN Business and Investment Summit.
ACC 32 diawali hari sebelumnya dengan pertemuan Pejabat Tinggi ASEAN (Senior Officials’ Meeting) tanggal 2 Februari 2022. Pertemuan SOM dipimpin Direktur Jenderal Kerja Sama ASEAN Kemlu RI, Sidharto R. Suryodipuro, membahas persiapan pelaksanaan ACC ke-32 dan Foreign Ministers’ Meeting Retreat (AMMR) yang akan berlangsung pada 4 Februari 2023. (Sumber: Kementerian Luar Negeri).