Jakarta, 5 September 2023 – Hari ini menandai tonggak penting dalam implementasi ASEAN Outlook on the Indo-Pacific, dengan diselenggarakannya ASEAN-Indo-Pacific Forum (AIPF) di Hotel Mulia, Jakarta. Acara unggulan ini diselenggarakan oleh Indonesia sebagai bagian dari Keketuaan ASEAN pada tahun 2023.
Upacara pembukaan AIPF dihadiri oleh para Pemimpin ASEAN. Dalam pidato pembukaannya, Presiden RI Joko Widodo mengumumkan daftar proyek konkret antara dan di antara Negara-negara Anggota ASEAN dan Mitra Dialog, yang berjumlah USD 56 Miliar dari 166 proyek.
AIPF bertujuan untuk membangun konektivitas, membuka peluang, dan mendorong kolaborasi yang saling menguntungkan antara negara-negara ASEAN dan Indo-Pasifik. Presiden RI menyampaikan, “AIPF dilandasi semangat kerja sama yang forward looking, untuk meletakkan pondasi kuat bagi pertumbuhan ekonomi di masa depan. Di tengah pelemahan perekonomian global, perekonomian ASEAN tetap tangguh, bahkan melampaui rata-rata pertumbuhan global.”
AIPF mendorong terwujudnya ASEAN sebagai ‘Epicentrum of Growth’. Sebagai rumah bagi beberapa negara dengan pertumbuhan ekonomi tercepat di dunia, lokasi strategis ASEAN yang terletak di jantung Indo-Pasifik menempatkan ASEAN sebagai pemain utama dalam pertumbuhan dan pembangunan ekonomi di kawasan.
Kegiatan kemudian dilanjutkan dengan panel yang dihadiri oleh Presiden World Bank, Direktur Pelaksana IMF, Chairman World Economic Forum, dan Presiden ERIA.
Panel ini dimoderatori oleh Chatib Basri, Menteri Keuangan Indonesia 2013-2014. Panelis membahas bagaimana ASEAN berhasil mengungguli kawasan lain dalam beberapa tahun terakhir, cara mempertahankan pertumbuhan ekonominya, dan bagaimana ASEAN harus mengantisipasi tantangan di masa depan.
“ASEAN menyumbang 10% pertumbuhan global, yang berarti dua kali lipat porsi ASEAN dalam perekonomian global – untuk mempertahankan pertumbuhan tersebut, ASEAN memerlukan stabilitas makroekonomi dan keuangan. Kita juga harus bersama-sama mencari cara bagaimana ASEAN dapat menjadi tangguh di dunia yang rentan terhadap guncangan, dengan memikirkan hal-hal yang tidak terpikirkan.” jelas Kristalina Georgieva, Direktur Pelaksana IMF.
Panel kedua terdiri dari CSO Standard Chartered, CEO Thales Group, President Microsoft Asia, COO Masdar, CEO Bank Rakyat Indonesia (BRI), dan dimoderatori oleh Ketua UK-ASEAN Business Council.
Panelis membahas tiga subtema AIPF dan proyek konkret yang sedang mereka kerjakan di negara-negara ASEAN. BRI membahas pembiayaan berkelanjutan untuk UMKM, sementara Standard Chartered membahas struktur proyek inovatif dalam menjajaki industri baru. Thales dan Microsoft menyampaikan proyek mereka yang berkaitan dengan teknologi mutakhir yang berkelanjutan, dan Masdar membahas proyek EBT, yang mencakup panel surya terapung di Cirata, Cianjur, yang merupakan panel surya terapung terbesar di kawasan.
Lebih dari 2.500 orang terdaftar untuk menghadiri forum dimaksud, sebagian besar berasal dari sektor swasta, mulai dari CEO global hingga pakar di bidangnya masing-masing. Forum 2 hari ini mencakup serangkaian sesi menarik, yang menampilkan pembicaraan para pemimpin, diskusi pleno, pameran proyek, dan peluang perjodohan bisnis.
Para Pemimpin ASEAN telah menyepakati untuk memasukkan referensi mengenai AIPF serta daftar proyek konkrit sebagai bagian dari Deklarasi Pemimpin ASEAN dan ASEAN Concord IV yang bersejarah.
Presiden Joko Widodo menutup pidatonya dengan menjelaskan bahwa AIPF mewakili komitmen ASEAN untuk menjadikan Indo-Pasifik sebagai kawasan yang damai, stabil, dan sejahtera.
***
Untuk Informasi lebih lanjut, silakan menghubungi kontak di bawah ini.
Direktur Informasi dan Media Kementerian Luar Negeri – Hartyo Harkomoyo (0811831899)
Dapatkan informasi lainnya di http://asean2023.id, https://infopublik.id/kategori/asean-2023, dan https://indonesia.go.id/kategori/ragam-asean-2023
Keterangan foto: Presiden Joko Widodo memberikan sambutan saat pembukaan ASEAN Indo-Pacific Forum (AIPF) di Jakarta, Selasa (5/9/2023). Media Center KTT ASEAN 2023/Dhoni Setiawan/aww