Jamuan makan malam dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-43 ASEAN berhasil meninggalkan kesan mendalam bagi para pemimpin negara yang hadir. Suasana hangat saat menyambut pada para tamu kehormatan negara, seakan membuktikan jika Indonesia adalah negara yang penuh dengan keramahan dan menjunjung tinggi martabat para tamu VVIP ini.
Menariknya, gala dinner yang berlangsung megah di Hutan Kota by Plataran, kawasan Kompleks Stadion GBK, Senayan, Jakarta ini juga banjir pujian dari berbagai pihak. Salah satu sosok penting yang memberikan pujian atas kesuksesan gala dinner KTT ke-43 ASEAN di Jakarta tersebut adalah Wakil Presiden Amerika Serikat (AS), Kamala Harris. “Makanan, penyelenggaraan acara, dan hiburan hampir melebihi apa yang dilakukan di Hollywood,” puji Kamala.
Kemegahan di balik pertunjukan gala dinner pun memicu tanda tanya besar sebagian besar masyarakat: siapa sosok-sosok di balik kemegahan pertunjukan gala dinner KTT ke-43 ASEAN pada 6 September 2023 tersebut?
Para Konseptor dan Tim Gala Dinner
Dekorasi dalam gala dinner KTT ke-43 ASEAN berhasil memukau para pemimpin dan kepala negara yang hadir. Lorong bambu yang menghiasi karpet merah yang menyambut para pemimpin negara seakan menegaskan nuansa alam yang berkesinambungan dari KTT ke-42 ASEAN di Labuan Bajo.
Rubi Roesli menjadi sosok arsitek yang menjadi penanggung jawab desain dalam KTT ke-43 ASEAN tersebut. Tugas Rubi dan tim mendesain tata ruang dalam KTT ke-43 ASEAN, mulai dari ruang konferensi di JCC, Komplek Gelora Bung Karno (GBK), hingga lorong bambu menuju area di Hutan Kota by Plataran.
Keseluruhan ide desain yang dirancang Rubi bersama Elwin Mok sebagai Visual Creative Consultant dengan supervisi oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif periode 2019-2020, Wishnutama Kusubandio. Sebelumnya, Wishnutama juga dipercaya sebagai konseptor gala dinner KTT G-20 di Jimbaran, Bali pada November 2022.
Malam makan spesial tersebut tidak akan berjalan mulus tanpa logistik yang tertata. Pacto Convex ditunjuk sebagai Professional Conference Organizer (PCO) KTT ke-43 ASEAN. Tugas mereka adalah membuat konsep acara, branding, memastikan kesiapan kendaraan listrik, akomodasi, ruangan pertemuan, ruang sidang, dekorasi, jamuan, fasilitas kesehatan, spouse program, gala dinner, hingga hal-hal kecil namun penting seperti suvenir.
Tak mengherankan jika rangkaian gala dinner berlangsung sangat megah dan berkelas. Hal ini turut ditunjang dengan permainan cahaya di tengah gedung pencakar langit Jakarta. Sejumlah gedung pencakar langit di kawasan Pusat Distrik Bisnis Sudirman (SCBD) disulap menjadi kanvas raksasa yang menampilkan video mapping selama gala dinner berlangsung.
Uniknya lagi, sekeliling pagar Hutan Kota GBK “ditutup” dengan ribuan tanaman rambat raksasa. Hal inilah yang menjadikan venue acara santap malam tersebut terasa seperti di tengah hutan hujan tropis yang asri.
Pertunjukan Seni yang Memukau
Pujian-pujian yang diberikan para pemimpin negara tidak bisa dipisahkan dari pertunjukan seni dari deretan artis-artis muda berbakat Indonesia. Satu di antaranya adalah permainan alat musik sasando yang memainkan lagu What A Wonderful Word yang dipopulerkan Louis Armstrong, dan Wonderful Tonight karya Eric yang membuka gala dinner.
Grup hip hop asal Papua, Shine to Black, juga sukses memeriahkan gala dinner KTT ke-43 ASEAN dengan membawakan lagu hits mereka yang berjudul “Jangan Ganggu”. Ada juga penampilan Aurelie Moeremans yang sukses membuat para pemimpin negara dan tamu undangan bergoyang dengan membawakan lagu Cikini-Gondangdia.
Masih banyak sosok-sosok seniman muda Indonesia yang sukses meramaikan dan menghibur seluruh pemimpin negara dan tamu VIP pada gala dinner KTT ke-43 ASEAN. Beberapa di antaranya: Yura Yunita, Afgan, Lea Simanjuntak, Mawar de Jongh, hingga 100 penari yang menampilkan berbagai tarian tradisional Indonesia.
Foto: Pelaksanaan Gala Dinner di KTT ASEAN 2023 (asean2023.id)