Rekomendasi dari ASEAN Foreign Minister Meeting (AMM)

Kementerian Kominfo 06 Juni 2023
Rekomendasi dari ASEAN Foreign Minister Meeting (AMM)

Pertemuan ASEAN Foreign Minister Meeting (AMM) ini merupakan pertemuan Menteri Luar Negeri ASEAN pertama selama Indonesia menjadi Keketuaan ASEAN tahun 2023.​​ Retreat AMM sebelumnya didahului dengan Pertemuan Pejabat Tinggi (Senior Officials' Meeting/SOM) ASEAN pada 2 Februari 2023, dan diteruskan dengan pertemuan Dewan Koordinasi ASEAN atau ASEAN Coordinating Council ke-32 (3 Februari 2023). ASEAN Foreign Minister Meeting Retreat telah dilaksanakan pada 4 Februari 2023 silam. 

Dalam rangkaian pertemuan ini, telah dibahas beberapa agenda, termasuk di dalamnya mengenai prioritas Keketuaan Indonesia dan tindak lanjut hasil-hasil KTT ASEAN ke-40 dan KTT ASEAN ke-41 di tahun 2022 yang berlangsung di Kamboja. AMM yang dibentuk oleh Deklarasi Bangkok pada tahun 1967, bertanggung jawab atas kerja sama politik-keamanan ASEAN serta hubungan ASEAN dengan pihak-pihak eksternal di lingkup ASEAN. AMM mengeluarkan komunike bersama dengan memfokuskan pada pembangunan Komunitas ASEAN di tiga Pilar Komunitas, hubungan eksternal ASEAN, serta isu-isu regional dan internasional. AMM juga mengeluarkan pernyataan tentang perkembangan besar di kawasan dan dunia, yang berpotensi mempengaruhi ASEAN.

Untuk dapat menjalankan fungsinya, maka AMM dibantu oleh ASEAN SOM yang mengadakan pertemuan secara reguler sekitar delapan kali dalam setahun. ASEAN SOM juga dapat mengadakan pertemuan khusus, apabila diperlukan bisa memberikan pertimbangan dan rekomendasi kepada AMM untuk pertimbangan lebih lanjut.

Pada gelaran Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-42 ASEAN di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT), Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi telah membuka pertemuan Menlu ASEAN atau ASEAN Foreign Ministers' Meeting (AMM) pada 9 Mei 2023. Dalam pembukaannya, Menlu Retno menegaskan mengenai Keketuaan Indonesia ASEAN 2023 mengangkat tema “ASEAN Matters: Epicentrum of Growth". Hal ini terkait dengan ASEAN Community Building. Indonesia mendorong upaya kerja sama ASEAN yang semakin kuat dalam merespon berbagai tantangan kawasan dan global. Tantangan yang nyata dan dihadapi oleh ASEAN antara lain rivalitas geopolitik, dampak berkelanjutan pandemi dan bencana alam, krisis keuangan, krisis energi, dan krisis pangan.

Selain itu, Indonesia yang menjalani perannya sebagai Ketua ASEAN 2023 juga berupaya menjaga stabilitas dan perdamaian di kawasan Indo-Pasifik, melalui pendekatan paradigma kolaborasi. Sejumlah isu kawasan seperti Myanmar hingga ASEAN Outlook on the Indo-Pacific (AOIP) dibahas dalam pertemuan pertemuan Menlu ASEAN atau ASEAN Foreign Ministers' Meeting (AMM) pada 9 Mei 2023. Menurut Menteri Luar Negeri Republik Indonesia Retno Marsudi, ASEAN perlu bekerja lebih keras dari biasanya dan perlunya implementasi yang lebih efektif. 

Selain isu AOIP, isu Myanmar, isu kesepakatan Lima Poin Konsensus (5PC) telah dibahas pada malam sebelum KTT ASEAN ke-42 berlangsung, yakni pada saat working dinner para Menteri Luar Negeri ASEAN. Kesembilan Menteri Luar Negeri ASEAN ditambah Timor Leste -  yang hadir dengan status observer - juga membahas pembaruan tentang aksesi mitra wicara ke Treaty of Amity and Cooperation (TAC). Seluruh isu yang dibahas dalam pertemuan para Menlu ASEAN kemudian direkomendasikan dalam pertemuan para pemimpin ASEAN yang berlangsung pada 10-11 Mei 2023. 
 

#ASEANMatters

#ASEANIndonesia2023

#ASEANEpicentrumofGrowth

 

Sumber: 

ASEAN Chairman’s Statement on ASEAN’s Humanitarian Response to Cyclone MOCHA in Myanmar

ASEAN Chairman’s Statement on ASEAN’s Humanitarian Response to Cyclone MOCHA in Myanmar